Pernahkah terpikir mengapa negara Korea bukan terbagi dari 2 daerah bagian melainkan 2 negara yaitu negara Korea Utara dan negara Korea Selatan?
Pada tahun 1910 - 1945, Korea berada di kekuasaan Jepang yang waktu itu kekuatan militernya tidak bisa di abaikan oleh negara – negara actor perang dunia II. Pada periode ini Korea di anggap berada di bawah kekaisaran Jepang yang merupakan bagian kawasan kemakmuran bersama Asia Timur Raya. Namun, pendudukan Jepang di Korea ini tidak diakui oleh kekuatan – kekuatan Perang Dunia II (AS dan Uni Soviet), sehingga pada akhirnya kedua kekuatan ini sepakat untuk merebut Korea dari Jepang dan membagi Korea menjadi dua bagian tanpa persetujuan dari pihak Korea terlebih dahulu, Korea bagian utara sendiri berada di bawah kekuasaan Uni Soviet dan bagian selatan berada di kekuasaan AS. Di dalam sebuah perjanjian atau yang dikenal dengan konfrensi Kairo yang dihadiri Nasionalis China, Inggris, AS dan Uni Soviet pada perjanjian ini di sepakati bahwa suatu saat Korea harus menjadi negara yang merdeka.
Sesuai perjanjian yang telah disetujui AS dan Uni Soviet, Korea dibagi menjadi dua bagian untuk melakukan pembebasan dari tentara Jepang, Uni Soviet pun menyatakan deklarasi perang pembebasan Korea dari Jepang pada tanggal 9 Agustus 1945 dan sehari kemudian penduduk Uni Soviet di wilayah Korea berhasil mengusir tentara Jepang dengan mendaratkan pasukan – pasukan amfibi dan pasukan Uni Soviet pun sukses menduduki Korea utara. 3 minggu kemudian AS pun berhasil mengambil alih Korea selatan dari tangan Jepang.
Pada dasarnya, rakyat Korea tidak ingin di bagi menjadi 2 bagian seperti yang telah dilakukan AS dan Uni Soviet terhadap negara. Mereka mengingat beratnya perjuangan mereka selama di bawah kekuasaan penjajahan Jepang dan sebagian besar dari rakyat Korea menentang periode kekuatan asing lainnya.
Pada dasarnya AS dan Uni Soviet menyetujui bahwa Korea akan menjadi negara yang merdeka namun di dalam perjalananya AS maupun Uni Soviet mendukung dan menyetujui pemerintahan di daerah yang masing – masing mereka duduki dan tentu saja dengan menularkan ideologi yang mereka anut. Di Utara dengan komunis sosialis dan kapitalis liberal di Selatan. Hal ini di tolak oleh sebagian besar rakyat Korea dan menimbulkan banyak pemberontakan di selatan.
Dalam konflik ini AS tidak ingin pemimpin Korea berhaluan kekirian oleh sebab itu AS membuat pemilihan umum di Korea selatan yang mana pemenangnya adalah akan menjadi pemimpin Korea. Namun Uni Soviet merasa bahwa calon yang mereka dukung yaitu Kim Il - Sung akan kalah dalam pemilihan umum seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di Korea Selatan dan pemilu ini hanya di adakan di Korea selatan saja, dimana pemilu ini diawasi oleh lembaga yang dinilai minim pengetahuannya tentang Korea. Namun warga Korea menilai para tokoh yang didukung AS menjadi pemimpin mendapat banyak tentangan dari warga Korea sehingga menimbulkn minimnya legitimasi kepada rezim selatan ini karena di anggap menghianati rakyat senegerinya sendiri karena rakyat Korea menganggap mereka telah melakukan persekongkolan dengan Jepang pada masa pendudukan Jepang di Korea.
Hasil dari pemilu tersebut memunculkan pemerintahan yang di pimpin oleh tokoh anti komunis Syngman Rhee, seorang warga Korea yang telah di penjara Jepang ketika masih muda kemudian terbang ke AS untuk belajar di berbagai universitas di AS, tentu saja pemilu ini dinilai korup oleh pihak utara dan disisi lain, pihak Korea utara membentuk pemerintahan komunis dengan mendapatkan persetujuan dan dukungan penuh dari Uni Soviet dan Kim Il – Sung menjadi pemimpinnya.
Dengan semangat untuk menyatukan Korea, kedua pemimpin Korea pun melakukan serangan – serangan kearah perbatasan, dalam perkembangannya Korea utara merubah status perang tersebut dari perang kecil di perbatasan menjadi perang saudara skala penuh. Hal ini merupakan titik temu di mulainya perang Korea dengan perang kepentingan AS, Uni Soviet dan China di dalamnya.
Akibat dari berlangsungnya perang ini, PBB yang berada di bawah kendali AS pada waktu itu pun mengeluarkan sebuah resolusi yang dikenal dengan nama UNSC Resolution 82 yang berisi 3 hal namun secara garis besar resolusi itu berisi agar permusuhan di Korea segera di hentikan dan semua anggota PBB tidak memberi bantuan kepada para penguasa Korea, resolusi ini pun di sahkan di dewan keamanan PBB tanpa kehadiran Uni Soviet di dalamnya karena Uni Soviet sedang memboikot DK PBB pada waktu itu dan secara otomatis Uni Soviet tidak dapat memberikan veto pada resolusi ini.
Pada akhirnya PBB memutuskan untuk membantu korsel berdasarkan resolusi tersebut, resolusi PBB itu sendiri mengarah kepada tindakan langsung yang dapat dilakukan AS yang kekuatan pasukannya di gabung dengan 15 anggota PBB yang lain. Uni Soviet menentang resolusi itu karena di anggap illegal karena Uni Soviet yang merupakan anggota permanen tidak hadir dalam voting tersebut. Pasukan AS dengan sekutunya pun berangkat ke Korea untuk melakukan intervensi militer dengan menerjunkan Task for Smith Amerika, bagian Uni Soviet Army’s 24 Infantry Division yang berpangkalan di Jepang, namun sayang intervensi pertama AS dan sekutunya dengan membawa nama PBB ini harus menderita kekalahan dari tentara korut.
China pun mengambil bagian dalam perang ini karena meraka akan campur tangan untuk melindungi kepentingan nasionalnya. Keterlibatan China sendiri di mulai ketika serangan pasukan PBB di bawah AS memperluas kebijakan pendesakan mereka terhadap pasukan korut ke dalam wilayah China karena pasukan PBB mengaggap pasukan korut mendapat banyak persediaan logistik dari beberapa pangkalan di China dan pangkalan – pangkalan itupun di bombardier oleh pasukan PBB di bawah AS. Dan selama operasi PBB ini berlangsung tidak jarang pesawat – pesawat PBB masuk ke wilayah China. Pada akhirnya China pun ikut terlibat dalam perang ini dengan menjalin aliansi dengan pasukan korut dan Uni Soviet untuk mengalahakan pasukan PBB di bawah AS dan sekutunya.
Perang Korea dimulai pada tahun 1950 dan berlangsung di Semenanjung Korea yang terbagi menjadi 2 bagian wilayah yang masing – masing diduduki oleh AS dan Uni Soviet.
Perbatasan Korea Utara dan Korea Selatan |
.
Sebenarnya sampai saat ini perang Korea belum berakhir namun dalam keadaan gencatan senjata yang di tetapkan pada tanggal 27 juli 1953, sampai sekarang perjanjian damai belum di tanda tangani oleh kedua belah pihak sehingga kedua negara saat ini masih dalam kondisi berperang dan dapat kapan saja dapat pecah perang nyata seperti yang terjadi di awal.
Bahan Bacaan : Prof. Tulus Warsito, Diplomasi Perbatasan, LP3 UMY 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar